Laut selalu punya pantai untuk ia rindukan
Langit selalu punya bumi untuk ia pijak
Gunung selalu punya lereng untuk ia berkeluh kesah
Tapi kali ini, aku hanya punya rindu yang tak bertuan
Berkali-kali aku menjerit, untuk sekedar menampikkan kehadiranmu di setiap malam yang hampir tak pernah kunikmati
Mengulas kisah lama untuk diperbarui
Berharap Tuhan akan mengubah garis takdir kami
Mempertemukanmu dan aku meski untuk yang terakhir kalinya
Untuk sekedar bercerita betapa dirimu sangat berharga
Andai jurang pembatas ini dapat ku sebrangi
Aku rela berdarah-darah hanya untuk melihat wajahmu di kala senja
Namun senja hanya melintas beberapa detik
Dan aku butuh ribuan tahun untuk menggapaimu
Entah mana yang lebih jauh,
Jarakku ke kamu, atau jarak cintamu kepadaku
Mungkin merelakan tak akan jadi lebih sulit, jika itu bukan kamu
Mungkin rindu tak akan berkelahi sengit jika tidak bertepuk sebelah tangan
No comments:
Post a Comment