I choose to let him go and start loving myself.
Day by day, weeks, months, and years passed, and I still choose to loving myself. Gue pernah ada di titik, sangat percaya diri sampai akhirnya, gue rasa, gue menemukan orang yang tepat. Tapi gue salah.
Kenal dia tentunya membahagiakan, sampe akhirnya gue sadar, semua kebahagiaan itu semu. Perlahan-lahan, gue kehilangan percaya diri, terus menyalahkan diri sendiri karna terlalu percaya diri, kalo dia juga cinta sama gue.
Berbulan bulan, dan selama beberapa tahun, gue suffer, dengan pertanyaan dibenak gue tentang bagaimana perasaan dia yang sebenarnya. Semua ucapan dan sikapnya, ga ada yang pernah bisa gue ngerti.
Tapi hari ini, gue sadar, gue lebih tenang ga mikirin dia. Ga pernah bertanya-tanya lagi tentang perasaannya. Karna sebenernya semuanya udah jelas dari awal. He never love me, if he did, I would never had to questioning.
Harusnya gue sadar, dia itu sekumpulan luka yang masih basah, gue ga akan pernah bisa nyembuhin luka itu. Rasa sakit yang dia rasa itu karna orang lain, dan tanpa sadar, dia membagi luka itu sama gue. Ya, gue terluka karnanya.
Berkali-kali gue bilang, ini salah gue yang biarin dia nyakitin gue, tapi nggak seharusnya dia bersikap seperti itu, dia pasti paham, itu akan menyakiti siapapun orang yang menerimanya.
Hari ini gue lega, I'm sure I do really let you go. I forgive you, and I forgive myself. I feel peace now.