Friday, May 26, 2023

My ID is Gangnam Beauty Versi Aku

Hallo guys,

Gue mau cerita, jadi akhir-akhir ini gue mulai nonton drakor nih, setelah sebelumnya gue agak skeptis sama drakor yang gue pikir terlalu banyak romance yang menye-menye. Nah gue lagi nonton film "My ID is Gangnam Beauty" episode 8 (tapi sekarang udah kelar), telat banget sih ya sebenernya karna ini film tahun 2018, tapi pas gue nonton ini tiba-tiba keinget, "i've been there".

Jadi sedikit review tentang film My ID is Gangnam Beauty, film ini mengkisahkan tentang seorang remaja yang merasa dirinya tidak cantik, tidak menarik, dan berusaha mengikuti "beauty standart" di lingkungannya. Namun, setelah mengikuti stigma standar kecantikan itu kok, dia ngerasa tetap ga happy ya, karna setiap orang akan menganggap dia adalah "monster plastik" atau tipikal wanita Gangnam (wilayah di Korea Selatan) yang terkenal dengan wajah operasinya.

Nah rasa insecure ini wajar banget dimiliki remaja yang dia belum tau nih value apa yang ada di dirinya, karna semakin dewasa gue sendiri belajar bahwa penampilan itu penting, tapi value di dalam diri kita itu jauh lebih penting.

Ketika gue nonton ini, tiba-tiba gue kepikiran aja sama masa-masa sekolah gue dulu. Ketika gue merasa gak cantik, gak putih, gak kurus, dan ga populer. Gue pernah berada diposisi gue ngerasa gendut sampe ngurangin makan secara ekstrim (jangan dicontoh). Kurus sih, tapi karna gue thypus 2 minggu, karna ga makan-makan.

Trigger awalnya gini, dulu gue ada naksir cowok, terus cowok itu bilang "eh ternyata si A (temen perempuan gue) lebih gendut ya dari lo"

Gue diem, dan berpikir, berarti di mata dia gue gendut dong? Gue jelek dong?

Semenjak itu gue bener-bener makan cuma 1x sehari, dan ga ngemil apapun. Lalu gue sakit.

Apakah aku kapok? Tentu tidak HAHAHA

Ketika gue udah berhasil kurus, tetap aja, gue bukan tipe idaman cowok di sekolah gue. Gue mulai ngerasa insecure sama bagian diri gue yang lain. Gue insecure sama kulit gue yang bisa dibilang cukup gelap. Bukan sawo matang ya, keling gitu.

Iya, dulu gue hitam banget. Sampe nyokap gue tuh suka marah kalo gue jalan di tengah bolong ga pake jaket dan nyantai gitu.

Ada satu titik balik di hidup gue, yang menjadi tamparan bagi gue, gue ada diposisi dimana gue berpikir "gak semua orang akan suka sama gue, this is me, if they can't love me, then i will love myself"

Semenjak itu gue gak peduli mau orang bilang gue gendut, hitam, atau apapun bentuk penghinaan fisik lainnya, gue udah ga peduli. Yang terpenting adalah, gue selalu mencoba lebih baik versi gue.

So ya, sekarang gue ngerasa lebih confident and no one can beat me.

Jadi, jangan lupa sayangi diri kalian ya peeps!

Have a nice day

No comments:

Post a Comment

Takdir

Terkadang, semesta terasa begitu kejam Ia membuatku berkutat pada belenggu kehidupan Di antara pilihan, memilikimu, atau mengikhlaskanmu Hal...