Hallo semua!
Kembali lagi di post gue kali ini.
Kali ini gue mau bahas tentang "Perfect Stranger"
Did you ever found your perfect stranger? Kalo aku yes hahahaha
Kok orang asing dibilang "perfect" mba? Kenal juga belum? Tau kepribadiannya aja ngga?
Well, bagi gue pribadi tidak terlalu sulit untuk menilai apakah orang itu baik atau ngga, karna jujur kadar sensitivities gue sama orang lain lumayan tinggi, kaya gue bisa tau intention orang lain ke gue itu apa. Biasanya dari cara dia bicara, cara dia chat, bahkan dari sekedar foto kadang ketebak sih, ya tapi gue masih belajar supaya jatuhnya ga buruk sangka ke orang lain.
"How do you know? Lo sok tau aja kali, lo kan ga ada latar belakang pendidikan psikologi or something"
Betul sekali, gue memang tidak ada dasar belajar psikologi dalam segi apapun, bahkan bisa dibilang awam tentang hal-hal kaya gitu, karena sejujurnya apa yang gue tau itu based on my feeling.
"Loh berarti ga valid dong asumsi lo tentang orang lain? Bisa jadi lo cuma berburuk sangka"
Seperti yang gue bilang, gue pun masih belajar dan selalu mencoba untuk positive thinking tentang apa yang gue rasain, meskipun pada akhirnya apa yang gue rasain itu terbukti.
Ok, cukup sampai situ ketidakjelasannya, back to the topic.
Orang asing yang sempurna, mungkin kalian sendiri pernah ketemu sama orang asing yang kalian anggap sempurna, entah karna kecerdasannya, cara dia berbicara, cara dia berpikir, perilakunya, senyumnya atau karna daya tarik orang itu sendiri yang buat kalian mikir "god s/he is the best one i ever met", kalo ditanya wajar atau ngga? Menurut gue wajar-wajar aja, setiap orang punya ekspekatasinya sendiri tentang sosok idamannya, dan mungkin hal itu kita temukan di orang asing atau orang yang hanya sekilas kita tau.
Mungkin bagi sebagian orang akan sangat sulit melupakan "perfect stranger" mereka, tapi guys, ingat mereka hanya stranger jadi menurut gue kalian jangan terlalu baper, kecuali kalian punya kesempatan lain untuk ketemu dan berlanjut, gas terus. Tapi kasus yang kaya gitu jarang banget terjadi, andaikan terjadi tandanya mereka memang digariskan untuk bersama.
So, gue mau cerita sedikit tentang perfect stranger gue yang baru saja gue temui, soalnya kalo cerita yang lama-lama gue agak lupa why i called them perfect karna orangnya juga sudah pada berlalu.
Ya, jadi belum lama ini gue kenal seseorang dari salah satu jejaring sosial yang gue pakai, dan gue kenal ga berangsur lama, cuma 1 hari aja dan boom gue gak tau dia di mana sekarang. Yang gue tau cuma garis besar tentang dia aja, kaya nama, umur, daerah tinggal dan tempat dia kuliah dulu.
Kenapa gue bilang dia perfect?
Karna memang dari sekian banyak orang yang gue kenal, yang gue temuin dan yang gue suka, dari rank 1-10 gue kasih dia 10! What a perfect man!
Semua berawal dia pertama chat yang gak langsung gue gubris karna gue lagi kerja saat itu dan tiba-tiba dia langsung follow instagram gue then he asked me about my number, so i gave it.
Kejadiannya malem pas gue pulang kerja karna gue sama sekali ga sempet pegang hp waktu kerja, nah pas di rumah baru gue bales chatnya itupun ga lama, itu chat tersingkat gue sama orang yang "katanya" terpesona sama gue. Demi apapun gue gak lagi ngarang. Dia muji gue dan jelasin kenapa gue sangat menarik di mata dia, please god nobody ever told me directly about this things. Terus dia tidur dan sebelumnya bilang mau telpon gue besok pagi, dan gue iya iya aja, dan beneran paginya gue kebangun karna telpon dia. Percayalah, gue orang yang susah banget kalo dibangunin dan pagi itu gue langsung melek.
Pagi itu dia masih muji gue tanpa nada ragu sedikitpun, setiap kata yang dia ucapkan pagi itu ga ada kegombalan sedikitpun, cuma nada tegasnya aja dan yang gue suka dia bisa liat semua kebaikan gue yang mungkin orang lain ga akan peduli tentang kebaikan yang gue punya. Gue inget beberapa waktu lalu diana (sahabat gue) bilang ke gue "lu tuh baik, lu cuma butuh waktu buat nunjukin ke orang lain kalau lu tuh memang baik" dan orang itu ga perlu waktu untuk melihat sisi baik gue, jujur gue masih terharu sampai saat ini dan gue langsung jadi melankolis pagi-pagi.
Setelah telpon pagi itu, sudah selesai tentang gue dan dia, dan gue gak tau gimana dia sekarang, gue sudah sedikit berusaha hari ini untuk coba menghubunginya kembali tapi mungkin memang dia hanya ditakdirkan untuk jadi perfect stranger nya gue.
Siapapun dia, gue berharap kebaikan untuknya, karna dia membangkitkan rasa percaya diri gue lagi di saat gue krisis kepercayaan diri dan ngerasa insecure. Terima kasih sudah pernah telpon Saya hanya untuk bilang bahwa Saya worth everything and deserve better.
Mungkin kalo kondisinya gue lagi putus asa dan mau bunuh diri, gue ga akan jadi bunuh diri karna dia.
Tapi mungkin cara membuat gue senang itu kadang terlalu mudah sih, alhamdulillahnya gue masih bisa bedain mana yang tulus dan mana yang hanya sekedar gombal atau fake.
Terima kasih untuk kebaikan hati Anda selama 25 menit 1 detiknya, karena Anda, Saya merasa sangat berharga.
Maaf ya guys kalo terkesan lebay, gue cuma mau share aja kekalian, biar kalian juga tau bahwa orang baik itu masih ada dan mungkin masih banyak. Dan mungkin, kalian juga bisa jadi salah satu dari orang baik itu, karna kalian ga akan tahu kalo kebaikan yang kalian kasih sangat berharga bagi orang lain, sekecil apapun itu.
Terima kasih udah membaca.
Sincerely,
Me with love